SANG PENGGEMAR BERAT LAGU NASIDA RIA


SECUIL PENGGEMAR BERAT NASIDA RIA.

Masih ingat wajah-wajah selebritis grup musik kota Atlas semarang, tepatnya di Kauman johar, di era tahun 1980an. Dia adalah grup  Qosidah bernama "NASIDA RIA". Grup ini sangat luar biasa, aku belum pernah lihat grup musik sebelumnya, kerena setiap personel mempunyai talenta yang luar biasa serba bisa. Tidak sperti grup lainnya. Meskipun waktu itu ada grup besar di Jakarta yaitu Soneta, itu pun hanya Roma irama saja yang menjadi vocal.

Kalau kita melihat grup musik lain, spsialis vocal ya tetep vocal, tidak bisa main seruling,
Begitu juga dangan specialis seruling, tidak bisa main vocal atau gitar.
Sementara untuk grup Nasida ria, semua personel bisa muter gantian, bisa jadi vocal, bisa main gitar, bisa orgen, bisa seruling. Kalo gak percaya bisa lihat sendiri ketika dapat panggilan di masyarakat. Karena saya pernah menyaksikan sendiri.

Dulu sering mendapat undangan di daerah grobogan, sampe saya gak mau ketinggalan, meskipun waktu itu harus naik sepeda ontel 3 jam, dan klo aku nonton sampe naik panggung duduk di belakang mbak sofi. Aku tetep ingin melihatnya. Aku dulu sempat di ajak ngobrol ama mbak sofiyatun, pemain keyboard. mbak sofi ini paling cakep dan cantik di antara lainnya, karena dia sering di godain ama penggemarnya. Akan tetapi waktu itu aku masih umuran bau kecur, MTs kelas 1, dan umuran mereka jauh sama aku, malah bu H. Mudrikah Zain itu seumuran ibu aku, heheheheehe

Sejarah Singkat.
--------------------------------
Nasida Ria adalah sebuah kelompok musik kasidah modern Indonesia yang terdiri dari 9 wanita dari Semarang, Jawa Tengah. mereka itu juga Santri juga pinter ngaji, makanya jangan heran klo bernyanyi adalah lagu fasihk sekali. Kelompok yang dibentuk pada tahun 1975 dikelola oleh H. Muhammar zain, Hj. Mudrikah Zain yang kemudian dilanjutkan oleh Choliq Zain. Nasida Ria adalah salah satu kelompok kasidah modern tertua di Indonesia.

Nasida Ria dibentuk di Semarang, Jawa Tengah pada tahun 1975 oleh H. Mudrikah Zain, seorang guru Qira'at; Zain yang sebelumnya berpengalaman dengan kelompok campur Assabab mengumpulkan sembilan siswinya untuk membentuk suatu kelompok musik kasidah: Mudrikah Zain, Mutoharoh, Rien Jamain, Umi Kholifah, Musyarofah, Nunung, Alfiyah, Kudriyah, dan Nur Ain. Pada awalnya kelompok musik ini hanya menggunakan rebana sebagai alat musik. Setelah walikota Semarang Iman Soeparto Tjakrajoeda, yang juga merupakan penggemar mereka, menyumbangkan suatu organ untuk membantu Nasida Ria, dan mendukung mereka untuk juga memperlancar pelajaran musik, mereka kemudian mendapatkan dan menggunakan gitar bas, biola, dan gitar.

Album debut Nasida Ria, Alabaladil Makabul, dibuat tiga tahun kemudian dan dipasarkan oleh Ira Puspita Records. Lagu mereka berdasarkan dakwah dan menarik ilham dari musik Arab. Tiga album mereka berikutnya menggunakan tema yang sama dan banyak berbahas Arab. Setelah saran dari kyai Ahmad Buchori Masruri bahwa lagu mereka akan lebih efektif jika semuanya berbahasa Indonesia, gaya Nasida Ria diubah; Masruri juga menulis lagu untuk mereka dengan nama samaran Abu Ali Haidar.

Gaya Nasida Ria yang baru ternyata popular, dengan beberapa lagu mereka seperti "Pengantin Baru", "Tahun 2000", "Jilbab Putih", "Anakku", dan "Kota Santri", banyak diputar di radio, baik di pedesaan maupun kota. Mereka juga muncul di telivisi nasional dan melakukan tur di seluruh Indonesia.

Pada tahun Nasida Ria mengadakan konser di Malaysia untuk merayakan Tahun Baru Islam pada tanggal 1Muharram. Enam tahun kemudian, mereka diundang ke Berlin, Jerman untuk bermain di Die Garten des Islam(Pameran Budaya Islam) oleh Haus der Kulturen der Welt.[1] Pada bulan Juli 1996, mereka kembali ke Jerman untuk Festival Heimatklange, dengan acara di Berlin, Mülheim, dan Düsseldorf.

Setelah tahun 2000, Nasida Ria lebih jarang menampakkan dirinya. Karena ada Beberapa anggota diganti karena telah meninggal, menurut versi lain bahwa lagi menyusun kaderisasi berikutnya.

Pada tahun 2010, semua masyarakat kangen dengan lagu lagu Nasida ria, karena lagu lagu zaman sekarang sudah tak bisa di manfaatnya, atau mutu sya'irnya. Sementara untuk lagu lagu SYA'IR nasida ria, mempunyai ruh jiwa, dan menyimpan filusuf , nasihat kebaikan di masa mendatang.

Nasida Ria sekarang beralamatkan di Semarang.Manajernya adalah Choliq Zain, anak dari HM Zain.

Pimpinan Utama Ibu Hj. Mudrikah Zain
PERSONIL:
Ibu Hj. Mutoharoh
. Hj. Afuah
. Hj. Nurjannah
. Hj. Nadhiroh
. Hj. Rein Jamain
. Hj. Nurhayati
. Hj. Hamidah
. Alfiah
. Nurain
. Hidayah
. Nunung
Muchayatoen
. Musyarrofah
. Qodriyah
. Sofiyatun
. Titi Thowiyah
. Rowiyah
. Uswatun Hasanah
Umi cholifah

FORMASI/SUSUNAN PERSONIL
ORKES PUTRI NASIDA RIA
[sekarang]

Vocalis utama : Hj.Mutoharoh,Hj.Afuwah,Hj.Nadhiroh & Hj.Nurjanah
Suling : Hj.Mutoharoh
Keyboard : Sofiyatun, Siti Ronah
Bass guitar : Hj.Rien Jamain
Melody : Hj.Nurjanah
Tamborin : Uswatun Hasanah
Mandolin : Hj.Nurhamidah
Kendang : Hj.Afuwah
Biola : Hj.Nadhiroh & Hj.Nurhayati
Rebana : Titi Thowiyah
_______________________
Fans Addres :
JLn. Kauman Mustaram No. 58 Semarang
Phone. 024 5315548

0 Response to "SANG PENGGEMAR BERAT LAGU NASIDA RIA"

Post a Comment